TUGAS I
MENULIS ADALAH PROSES BERNALAR
Setiap hari atau mungkin tiap waktu kita selalu berfikir. Dengan berfikir kita akan mendapat suatu hal yang tidak di sangka sebelumnya. Dan tidak di pungkiri pasti kita akan langsung menulis sesuatu yang kita fikirkan tersebut. Dan dengan cara menulis tersebut merupakan salah satu cara untuk membuat otak berkembang dengan baik. Dengan menulis kita dapat memacu penalaran pada otak. Tidak di pungkiri tidak hanya membaca yang dapat merangsang penalaran. Tapi menulis juga bisa merangsang penalaran. Dengan bernalar kita dapat berpikir secara logis dan terkadang muncul sebuah ide yang dapat dikembangkan dalam menulis. Dan dalam menulis kita mendapat kesimpulan atau pengetahuan dari penulisan kita.
TUGAS II
A. Paragraf generalisasi
Contoh :
Pemerintah telah menjadikan Pulau Komodo sebagai habitat pelestarian komodo. Di Ujung Kulon, pemerintah mebuat cagar alam untuk pelestarian badak bercula satu. Selain itu, sejumlah Undang-Undang dibuat untuk melindungi hewan langka dari incaran pemburu. Banyak cara yang telah dilakukan pemerintah untuk melestarikan hewan-hewan langka.
B. Paragraf analogi
Contoh :
Peran gizi bagi kesehatan dan kecerdasan manusia tak bisa ditawar-tawar lagi. Tubuh manusia ibarat mobil. Mobil perlu bensin agar bisa jalan. Manusia pun perlu beras agar berenergi. Bodi mobil perlu dipelihara agar tetap awet dan tidak cepat aus. Tubuh manusia pun perlu diberi protein agar sel otak tumbuh baik, mempunyai kulit yang segar dan rambut yang mengkilat. Kalau mesin mobil diberi pelumas agar perputarannya lancar, manusia pun perlu oli. Tetapi oli yang di butuhkan manusia itu seperti vitamin. Vitamin dari buah dan sayuran, merupakan pelumas agar metabolisme tubuh lancar dan tidak sulit kebelakang (BAB).
C. Paragraf Hubungan Kausal
Contoh :
Pertama kali pindah ke kota Dadan anak baik, pintar dan sehat. Tahun pertama ia masuk SMK, ia mulai merokok, katanya diberi oleh teman. Dia pun sempat menolak karena tak terbiasa merokok, ttetapi teman-teman kelompoknya mendesak mia untuk merokok, katanya agar terlihat jantan. Malam minggu mereka kumpul di tempat biasa mereka nongkrong. Disana Dadan disuguhi minuman beralkohol, dan mulailah mabuk-mabuk. Kini rokok diganti dengan lintingan ganja. Tidak beli memang, tapi dihadiahi teman. Gele alias ganja tersebut membuat ia ketagihan. Dan akhirnya uang transport sering dipakai membeli ganja, di sekolah ia sering bolos, akibatnya raportnya jelek, badan nya kurus, suka mengambil uang ibunya secara diam-diam. Bahkan sekarang mulai berani menjual barang-barang dari rumah demi membeli si daun haram tersebut.
Referensi : http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090215051841AA5gSO2
Thursday, March 11, 2010
Subscribe to:
Posts (Atom)